LUKAS 23:44-49

… “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku. ” Sesudah berkata demikian Ia mengembuskan napas terakhir.

(Lukas 23: 46)

Pagi itu Didi ikut Mama pergi ke pasar. Mereka naik kendaraan umum. Tiba-tiba ada seorang nenek yang juga menaiki kendaraan itu. Didi melihat tidak ada lagi kursi yang kosong. Didi pun mempersilakan nenek itu duduk di kursi Didi. Didi rela berkorban memberikan kursinya untuk nenek itu.

Adik-adik, Tuhan Yesus juga rela berkurban untuk kita. Mari kita membaca Lukas 23:44-49! Yesus yang tidak bersalah harus menanggung derita disalib untuk menyelamatkan manusia. Penyaliban Yesus adalah penderitaan yang rela dijalani karena kasih-Nya pada dunia. Ia rela berkurban agar kita selamat. Ia menyerahkan nyawa-Nya agar kita tidak binasa. Kematian Yesus mengungkapkan betapa berharganya manusia di mata-Nya.

Adik-adik, betapa besar kasih Yesus bagi kita hingga Ia rela berkurban menempuh jalan derita. Ia rela mati di kayu salib bagi kita. Sambutlah kasih-Nya dengan syukur, sukacita, hidup benar, dan rela berkorban bagi sesama.

Doa:    Bapa di surga, terima kasih atas pengurbanan-Mu. Ajar aku berkorban bagi sesama.

            Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.