Ibrani 2:1-9

Tetapi, yang kita lihat ialah bahwa Yesus untuk waktu yang singkat dibuat lebih rendah daripada malaikat-malaikat, dan karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, ….

(Ibrani 2:9)

“Bagaikan padi, makin berisi makin merunduk.” Peribahasa ini menggambarkan bahwa semakin banyak seseorang memiliki ilmu, pengalaman, atau kebijaksanaan maka ia akan menjadi semakin rendah hati dan tidak sombong. Selain sifat bulirnya tersebut, padi juga merupakan salah satu jenis tanaman yang mampu bertahan dari hama dan berbagai cuaca. Hal ini bisa menginspirasi manusia untuk bertahan dan beradaptasi dalam menghadapi tantangan hidup. Dari tanaman padi kita bisa belajar tentang kerendahan hati dan kemampuan beradaptasi.

Dalam Surat Ibrani, Yesus digambarkan sebagai Allah yang merendahkan diri-Nya untuk melakukan misi penyelamatan. Dalam surat ini, penulis menggunakan kata “sempurna” sebanyak empat belas kali untuk menegaskan kesempurnaan Tuhan Yesus. Namun, sosok Allah yang sempurna dan mulia itu harus merendahkan diri-Nya untuk melakukan misi penebusan dosa. Hal ini menegaskan bahwa di dalam diri Yesus, Allah tidak mempertahankan kesempurnaan tersebut sebagai sesuatu yang harus terus dipegang teguh. Sebaliknya, Ia merendahkan diri-Nya sendiri untuk melakukan karya penebusan-Nya.

Youth, melalui Tuhan Yesus Kristus kita belajar untuk merendahkan hati kita. Dunia anak muda yang dipenuhi dengan persaingan sering kali memengaruhi kita untuk memamerkan prestasi, pencapaian, atau keberhasilan kita. Hal ini didukung juga oleh media sosial yang memfasilitasi tindakan flexing atau show off. Namun, hari ini kita diingatkan untuk tidak menyombongkan diri saat kita mencapai keberhasilan atau prestasi. Bagaikan tanaman padi, kita diminta untuk tetap rendah hati dan memiliki kemampuan adaptasi yang baik.

1. Apa maksud dari pernyataan ”Yesus dibuat sedikit lebih rendah dari malaikat”?
2. Apa relevansi ilmu padi dalam kehidupan anak muda?

Pokok Doa: Kerendahan hati dalam dunia kerja dan perkuliahan.