MENOLAK PERINGATAN
Bacaan: Kisah Para Rasul 7:44-53
Hai orang-orang yang keras kepala, yang keras hati dan tuli, kamu selalu menentang Roh Kudus.
(Kisah Para Rasul 7:51)
Ibu Renny selalu sibuk memainkan telepon pintarnya saat pendeta berkhotbah. Mungkin ia merasa sudah sering mendengar firman Tuhan dan merasa bosan. Mungkin juga, membaca pesan-pesan di WhatsApp lebih menarik baginya daripada mendengarkan khotbah. Akibatnya, Ibu Renny tidak mengerti firman Tuhan, sehingga hidupnya selalu gelisah dan dipenuhi kekhawatiran.
Khotbah Stefanus merupakan teguran keras bagi para pendengarnya. Dia memperingatkan mereka yang telah berulang kali menolak Allah dan para nabi-Nya. Mereka tidak mau mendengar firman yang dibawa oleh utusan Allah. Stefanus mengajak mereka untuk mengingat sejarah Bangsa Israel yang berkali-kali menolak Allah dan para nabi-Nya. Puncak penolakan mereka adalah menolak Yesus dengan membunuh-Nya.
Sahabat Senior, kita pun diperingatkan untuk tidak mengabaikan firman Tuhan. Firman Allah harus didengarkan dengan hati yang terbuka dan taat pada-Nya. Namun masih ada orang yang tidak suka mendengar firman Tuhan karena merasa tersinggung dengan apa yang disampaikan kepada mereka. Menolak firman yang tak sesuai dengan keinginan hati, hanya mau mendengarkan yang kita inginkan adalah perbuatan menolak Allah. Marilah kita belajar mendengarkan firman Allah dengan hati terbuka.
DOA:
Tuhan, kami bersyukur atas firman-Mu yang menegur dan menuntun kami. Ampuni kami yang pernah menolak firman-Mu. Biarlah hati kami selalu terbuka untuk mendengarkan firman-Mu dan taat pada-Mu. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 75.000,-/tahun
Rp. 12.500,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama