Yesaya 6:1-5

Pada tahun kematian Raja Uzia, aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, bagian bawa jubah- Nya memenuhi Bait Suci.

(Yesaya 6:1)

Seorang ayah mempunyai sebuah cara khusus untuk memanggil anaknya ketika anaknya hilang dari pandangannya, yaitu bersiul dengan kencang. Ketika di sebuah pasar ia kehilangan anaknya, ia pun memanggil dengan cara khusus itu agar anaknya kembali. Sebuah siulan yang dibunyikan dengan nada tertentu dan bunyi yang khas, membuat sang anak kembali menghampiri ayahnya. Sang anak sangat mengenali suara ayahnya dan ayahnya pun tahu suara siulannya pasti bisa memanggil anaknya.

Yesaya dipanggil TUHAN untuk melakukan sebuah tugas khusus yaitu memberitahukan nubuat tentang Yehuda dan Yerusalem. TUHAN memanggil Yesaya dengan sebuah cara yang unik, yaitu Yesaya melihat- Nya duduk di atas takhta. Sebuah penglihatan yang sangat jarang diberikan, tetapi Yesaya mendapatkan itu. Melihat TUHAN yang dalam kemuliaan-Nya duduk di atas takhta, membuat Yesaya menyadari bahwa ia tidak layak. Ia merasa tidak layak karena ia adalah seseorang yang najis bibir. Ia menyadari di hadapan sebuah penglihatan yang sangat luar biasa itu, ia adalah manusia hina dan tak berdaya. Cara TUHAN memanggil Yesaya membuatnya menyadari betapa besar kasih TUHAN atas dirinya. TUHAN memanggil dan memperlengkapi Yesaya untuk dapat melakukan tugasnya.

Youth, kita dipanggil Tuhan untuk melakukan tugas dengan cara yang berbeda-beda. Dalam melakukan tugas panggilan yang Tuhan percayakan, kita akan dimampukan untuk melakukannya. Oleh karena itu marilah kita setia pada panggilan Tuhan dan melakukannya dengan tekun. Ia yang memanggil, maka Ia akan memperlengkapi dan memampukan kita.

1. Apa yang Yesaya lihat ketika Tuhan memanggilnya?
2. Apakah sikap kita ketika Tuhan memercayakan sebuah tugas untuk kita lakukan?

Pokok Doa: Keberanian melakukan panggilan Tuhan.