Mazmur 37:23-40

Apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.

(Mazmur 37:24)

Caca yang berusia satu tahun, sedang belajar berjalan. Matanya memancarkan semangat saat ia melihat ke arah ibunya yang berdiri beberapa langkah darinya, dengan tangan terbuka mengundangnya untuk berjalan. Dengan langkah-langkah kecilnya, Caca mulai bergerak maju. Namun, seiring dengan langkah-langkah pertamanya, Caca kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke depan. Wajahnya menampakkan rasa kaget dan kekecewaan. Sebelum air matanya keluar, tangan lembut ibunya dengan cepat menangkap Caca. Sang ibu tersenyum, mencium pipinya, dan mengangkatnya kembali berdiri. “Hei, tidak apa-apa, Sayang. Mari kita coba lagi,” ucap sang ibu dengan lembut.

Terjatuh adalah bagian dari kehidupan. Tidak hanya secara fisik, kita pun mungkin terjatuh dalam aneka kegagalan atau kesalahan. Pemazmur pun menyadari bahwa orang yang hidupnya dekat dengan Tuhan tetap memiliki kemungkinan untuk terjatuh. Demikian yang terjadi pada banyak tokoh dalam Alkitab, termasuk Daud. Namun, pemazmur berkeyakinan, bahwa dalam kejatuhan, orang-orang yang berharap pada Allah akan tetap menemukan pertolongan. Tangan Tuhan akan menopang mereka untuk bangkit dan kembali menemukan kekuatan untuk melangkah.

Youth, kita semua memiliki pengalaman jatuh dalam kegagalan dan kesalahan. Saat itu terjadi, percayalah bahwa Tuhan tidak meninggalkan kita. Tangan-Nya tetap ada untuk menopang kita. Dalam keyakinan akan kasih-Nya, mari kita bangkit dan melihat kegagalan atau kesalahan sebagai kesempatan untuk tumbuh dan belajar menjadi pribadi yang lebih baik di dalam Dia.

1. Apakah sikap Allah yang diyakini oleh pemazmur dalam bacaan kita?
2. Saat terjatuh, apa yang perlu kita lakukan di hadapan Tuhan?

Pokok Doa: Kekuatan untuk bangkit dari kejatuhan.