Mazmur 146

Apabila napasnya berhenti, ia kembali ke tanah; pada hari itu juga lenyaplah segala rencananya.

(Mazmur 146:4)

Tidak sedikit manusia yang khawatir akan masa depannya. Semua itu terjadi karena masa depan sesungguhnya tidak dapat diprediksi. Namun manusia dapat menyiapkan diri menghadapi masa depan. Salah satunya dengan ragam soft skills yang akhir-akhir ini begitu diminati. Mulai dari financial planning, career planning, health planning, dan ragam rencana lainnya. Semua soft skills ini menolong seseorang mempersiapkan masa depan dengan lebih matang.

Namun dalam Mazmur 146, ada peringatan bagi manusia yang suka berencana di dalam hidupnya. Mazmur 146:4 menunjukkan bahwa di hadapan TUHAN semua rencana manusia begitu rapuh dan fana. Apalagi kita tahu bahwa Tuhanlah Sang Pencipta. Dialah yang menciptakan manusia dengan segala logika dan akal budinya. Maka sehebat apa pun perencanaan dan prediksi manusia akan masa depan, kita tidak bisa mengabaikan kuasa-Nya. Jika Tuhan berkehendak, segala rencana yang manusia rancang dapat lenyap seketika.

Youth, firman Tuhan mengingatkan kita bahwa masa depan sepenuhnya ada di tangan Tuhan. Bukan berarti kita tidak perlu merencanakan masa depan. Justru merencanakan masa depan menjadi bentuk tanggung jawab terhadap kehidupan yang Tuhan beri. Namun kita perlu menjaga diri agar rencana yang disusun tidak membuat kita gagal untuk memaknai karya dan kuasa Tuhan. Membuat rencana masa depan dan membina relasi dengan Tuhan harus berjalan beriringan. Hal ini memampukan kita untuk tetap mengakui kuasa Tuhan kala masa depan yang terjadi berbeda dengan rencana yang sudah disusun. Dengan begitu, kita tetap merasakan keselamatan untuk selama-lamanya.

1. Bagaimana pemazmur menggambarkan Allah yang penuh kuasa?
2. Apa yang sudah dirimu lakukan untuk merencanakan masa depan?

Pokok Doa: Merencanakan masa depan dalam kesadaran pada kuasa Tuhan.