18
Sep

MEREDAKAN KEMARAHAN

Bacaan: Amsal 29:1-27

Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya.

(Amsal 29:11)

 

 

 

Pada suatu kali ada seorang kakek yang merasa kesal dan semakin marah karena mobilnya mogok. Dia menendang mobilnya dan memaki-maki dengan sangat marah karena mobilnya tidak dapat dihidupkan. Dia membanting pintu mobil dan memukul kap mobil sambil menggerutu dengan mengucapkan kata-kata yang kasar dan sumpah serapah. Akhirnya ia menghubungi sebuah bengkel dan montir pun datang untuk memeriksa. Alangkah malu dirinya pada tetangga yang mendengarnya marah-marah karena ternyata tangki bensinnya kosong sama sekali.

 

Penulis Kitab Amsal menunjukkan bahwa orang bebal suka memperbesar amarahnya, sedangkan orang bijak meredakannya. Orang bebal tidak mempertimbangkan akibat dari perbuatannya dan hanya memuaskan emosi dirinya, yang akan mendatangkan kerugian dan rasa malu.

 

Sahabat Senior, marah adalah salah satu keadaan emosi yang dimiliki manusia. Namun, manusia diberi kemampuan untuk mengendalikannya. Kemarahan yang tidak dapat dikendalikan itu bagaikan nyala api yang semakin besar karena disirami bensin, bukan air. Kitalah yang harus bijak memilih “air” atau “bensin” ketika kemarahan datang. Mari menjadi orang bijak, bukan bebal.

 

 

DOA:

Bapa, ampuni kemarahan kami yang tidak terkendali. Mampukan kami memilih untuk menjadi bijak meredakan amarah kami dalam kasih dan sayang-Mu. Roh Kudus tolong kami. Amin.

Multiple Ajax Calendar

September 2024
S M T W T F S
« Aug    
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 75.000,-/tahun

Rp. 12.500,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama