Bacaan: Yakobus 2:17-26

…Jika iman itu tidak disertai perbuatan, iman itu pada hakikatnya mati.

(Yakobus 2:17)

Ada kisah tentang pemilik warung makan sederhana di Kepatihan Wetan, Solo. Si Mbok, begitu ia biasa disapa, selalu memberi makan gratis bagi orang yang tidak mampu membayar. Banyak mahasiswa perantauan yang merasakan kebaikan hati si Mbok. Setiap hari ada puluhan orang yang diberi makan gratis. Hari itu datang seorang mantan mahasiswa yang pernah berhutang. Ia kagum karena dalam keadaan sulit si Mbok masih mau memberi makanan gratis. Si Mbok memberi tahu alasannya: “Mbok ini orang miskin. Kepingin sekali untuk memberi makan gratis sebab tahu hidup ini sulit.”

Yakobus dalam suratnya mengingatkan bahwa iman yang tidak disertai perbuatan, pada hakikatnya mati. Tidak ada gunanya seseorang mengakui beriman tetapi tidak melakukan perbuatan yang selaras dengan iman itu. Tindakan adalah bukti dari iman yang tidak terlihat.

Sahabat Senior, ada begitu banyak orang sederhana yang mau hidup berbagi. Sementara ada banyak yang mengatakan bahwa mereka peduli pada orang miskin, tetapi tidak berbuat banyak. Begitulah iman, jika tanpa perbuatan tak ada artinya. Iman dan perbuatan memberi kehidupan bagi banyak orang. Iman sejati diwujudkan dalam gaya hidup kita. Satu paket!

DOA:

Tuhan, tolong kami untuk mewujudkan apa yang kami imani. Engkau bukan saja mengajarkan kami untuk memiliki kasih melainkan menjadikan kasih sebagai gaya hidup kami. Amin.