Yesaya 54:9-10

Sebab, biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak darimu dan perjanjian damai sejahtera- Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau.

(Yesaya 54:10)

Richard Wurmbrand adalah seorang pendeta Kristen dari Rumania yang dikenal karena imannya yang teguh meskipun mengalami penyiksaan hebat. Ia ditangkap pada tahun 1948 oleh rezim komunis Rumania karena aktivitas misionarisnya. Selama 14 tahun di penjara, ia mengalami penderitaan fisik dan psikologis. Meskipun demikian, Wurmbrand tetap berdoa dan berkhotbah bagi tahanan lain, bahkan bagi para penjaga penjara. Ia menolak menyangkal imannya meskipun diancam kematian.

Dalam konteks pembuangan di Babel, godaan bagi umat Israel untuk menyerah secara spiritual sangatlah besar. Bagi Bangsa Israel, berada jauh dari kampung halaman tidak hanya menyebabkan penderitaan secara fisik dan emosional, tetapi juga spiritual karena mereka berada jauh dari Bait Allah. Di tengah kompleksitas pergumulan tersebut, firman TUHAN menyapa mereka bahwa kasih setia Allah tidak akan beranjak dari mereka. Perjanjian bahwa Bangsa Israel adalah umat Allah dan bahwa TUHAN adalah Allah Israel tidak akan pernah berakhir. Di tengah segala ketidakpastian, umat Israel diminta untuk tetap percaya kepada Allah.

Youth, dunia anak muda adalah dunia yang serba tidak pasti. Karier di masa depan, universitas favorit, pasangan hidup, atau relasi pertemanan, meskipun semua itu bisa diupayakan, tetapi tetap saja tidak bisa digenggam secara permanen. Terkadang kita dibuat begitu menderita karena kehilangan kendali atasnya. Namun, percayalah janji penyertaan Allah tidak akan beranjak dari setiap anak-anak-Nya. Tugas kita adalah tetap percaya di tengah segala ketidakpastian itu.

1. Penderitaan apa yang dialami oleh umat Israel?
2. Bagaimana caramu untuk tetap percaya di tengah ketidakpastian hidup?

Pokok Doa: Anak muda tetap percaya di tengah ketidakpastian hidup.