PUJIAN YANG HIDUP
WAHYU 3:1-6
“Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tersisa yang sudah hampir mati …..”
(Wahyu 3:2)
“Tino, kalau menyanyi harus dari hati agar pujian yang kamu nyanyikan itu menjadi hidup,”kata Om Nikolaus, pianis gereja yang mengiringi Tino me- nyanyi. “Iiiiih, mengerikan pujian bisa hidup, nanti suaranya bunyi sendiri di mana-mana,” kata Bandi tertawa-tawa. “Pujian yang hidup itu artinya setiap orang yang men- dengar mengerti dan tersentuh oleh nyanyian itu,” kata Om Nikolaus menjelaskan.
Adik-adik, mari kita baca Wahyu 3:1-6! Jemaat di Kota Sardis memang suka menyanyi dan melakukan kegiatan ibadah lain, tetapi Tuhan mengetahui bahwa mereka tidak melakukannya dengan hati yang sungguh. Perbuatan mereka sehari-hari pun tidak menampakkan iman percaya. Oleh karena itu, Tuhan Allah memerintahkan mereka untuk menghidupkan iman mereka. Allah berjanji akan memberikan hidup kekal.
Adik-adik, Kak Kiddy percaya bahwa kalau kalian Sekolah Minggu pasti kalian menyanyi, berdoa, dan mendengar firman dengan sungguh- sungguh. Kalian juga melakukan firman Tuhan, ya kan?
Doa: Bapa di Surga, tolonglah aku untuk melakukan firman yang kudengar.
Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama