Wahyu 1:9-20

… Ia meletakkan tangan kanan- Nya di atasku, lalu berkata, “Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir.”

(Wahyu 1:17)

James Davison Hunter memetakan tiga model kehadiran kekristenan di Amerika, yaitu: defensive against the world (orang-orang Kristen harus melawan dunia), relevance to the world (orang Kristen harus menjawab isu-isu aktual), dan purity from the world (orang Kristen harus menerangi dunia ini). Hunter menilai bahwa ketiganya tidak mampu menjawab secara utuh permasalahan dunia sehingga ia mengusulkan model keempat yang disebut faithful presence, yakni komitmen hidup setia sesuai dengan ajaran Kristus dalam setiap aspek kehidupan sehingga memengaruhi dunia secara mendalam dan berkelanjutan.

Dalam penglihatannya di Pulau Patmos, Yohanes melihat Anak Manusia yang berkata kepadanya: “Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup.” Pesan yang diberitakan saat Yohanes mengalami pengasingan dan umat Kristen lainnya mengalami penindasan dari pemerintah Romawi ini memberikan penguatan sekaligus pengharapan. Isinya berupa penghiburan bahwa Allah tidak meninggalkan umat-Nya. Ia adalah Yang Awal, Yang Akhir, dan Yang Hidup. Kasih setia Allah selalu menyertai setiap umat-Nya sehingga umat dapat mengandalkan Allah dan tidak takut menghadapi para penguasa dunia.

Youth, saat mengalami masa-masa gelap seperti tekanan dalam perkuliahan atau pekerjaan, relasi dengan teman atau pasangan memburuk, krisis kesehatan mental, ataupun kondisi finansial yang tidak baik, terkadang kita tidak dapat merasakan kehadiran Tuhan. Namun, percayalah Dia adalah setia. Dia selalu hadir bahkan di saat terberat sekalipun. Karena itu, jangan tinggalkan Tuhan sekalipun kehadiran-Nya tidak dapat dirasakan. Tetaplah setia sebab Dia adalah setia.

1. Apa maksud dari pernyataan ”Yang Awal, Yang Akhir, dan Yang Hidup”?
2. Kapan anak muda merasakan bahwa Tuhan tidak hadir dalam hidupnya?

Pokok Doa: Anak muda dapat merasakan kehadiran Tuhan dalam hidupnya.