Mazmur 150

Hendaklah segala yang bernapas memuji TUHAN! Haleluya!

(Mazmur 150:6)

“Kidung Saudara Matahari” (Canticle of the Sun) adalah salah satu karya puisi tertua dalam bahasa Italia yang ditulis oleh Fransiskus dari Assisi pada tahun 1224. Kidung ini merupakan ungkapan pujian kepada Tuhan melalui berbagai elemen alam yang digambarkan sebagai saudara dan saudari. Dengan menyebut elemen alam sebagai saudara, misalnya “Saudara Matahari”, “Saudari Bulan dan Bintang-Bintang”, “Saudari Air”, dan “Saudari Ibu Pertiwi”, Fransiskus dari Assisi meyakini bahwa setiap elemen alam merupakan suatu keluarga besar ciptaan Tuhan yang semuanya memuliakan Sang Pencipta.

Mazmur 150 merupakan penutup sekaligus puncak dari Kitab Mazmur. Pasal ini berisi seruan universal untuk memuji TUHAN bersama dengan segala ciptaan yang ada di dunia. Pemazmur melibatkan berbagai hal mulai dari tempat kudus, cakrawala, berbagai instrumen musik hingga segala yang bernapas. Ia mengajak seluruh alam semesta untuk memuji kebesaran dan karya TUHAN di dalam kehidupan ini. Allah yang besar dan perkasa layak mendapatkan pujian.

Youth, ajakan pemazmur ini juga berlaku bagi kita semua. Kita diajak untuk memuji kebesaran dan keperkasaan Tuhan di dalam kehidupan kita. Ada banyak cara untuk memuji Tuhan. Selain dengan memainkan berbagai alat musik sebagaimana disebutkan oleh pemazmur, kita juga bisa memuji Allah karena ia menciptakan alam semesta yang indah. Bersyukur saat melihat bunga di tepi jalan, menghirup udara segar, atau mencium bau tanah di saat hujan adalah cara untuk memuji Tuhan karena Dia lah yang menciptakan semesta ini. Dengan demikian, bersama alam semesta kita bisa bernyanyi dan memuji nama Tuhan yang besar.

1. Mengapa pemazmur mengajak semua yang bernapas untuk memuji Tuhan?
2. Bagaimana cara kamu memuji Tuhan?

Pokok Doa: Anak muda selalu memuji Tuhan.