Mazmur 53

Sudah tidak sadar lagikah orang-orang yang melakukan kejahatan, yang memakan habis umat-Ku? Mereka memakan roti, tetapi tidak berseru kepada Allah?

(Mazmur 53:5)

 

 

 

Romo Y.B. Mangunwijaya pernah berkata: ” Tanah air ada di sana, di mana ada cinta dan kedekatan hati, di mana tidak ada manusia menginjak manusia lain.” Akhir-akhir ini kita sering melihat begitu banyak ketidakadilan yang terjadi. Para penguasa terlibat berbagai kasus korupsi dan kebijakan yang merugikan. Rakyat biasa pun melakukan perundungan di dunia nyata maupun dunia maya. Seakan-akan manusia sudah tidak sadar lagi bahwa ia sedang melakukan kejahatan, menginjak manusia lain, atau sedang tidak memanusiakan manusia.

 

Hal ini jugalah yang dirasakan oleh pemazmur dalam Mazmur 53, yaitu bahwa manusia merasakan dan menerima berkat yang hanya dari Allah, tetapi tidak berseru kepada Allah. Secara sadar atau tidak, manusia mulai hidup dalam kesombongan dan mengandalkan dirinya sendiri. Segala yang terjadi dalam hidupnya dianggap semata-mata karena kehebatan dirinya sendiri. Manusia lupa akan anugerah Allah. Mazmur 53 mengingatkan kita untuk selalu mawas diri terhadap pengaruh atau contoh buruk yang kita temui dalam keseharian agar kita tidak menjadi orang bebal yang melupakan Allah dan segala berkat-Nya.

 

Youth, kita perlu mengingat bahwa tidak ada yang baik di luar Tuhan. Manusia membutuhkan hikmat Tuhan dalam setiap aspek kehidupan agar tidak jatuh dalam kejahatan. Karena itu, kita perlu terus memelihara relasi dengan Allah dengan tekun berdoa, beribadah, dan melakukan perintah-Nya.

 

 

1. Hal apakah yang menjadi teguran pemazmur bagi manusia?
2. Apa yang dapat kamu lakukan untuk menjadi teladan bagi sekitar?

 

 

Pokok Doa: Sikap rendah hati dalam menerima dan melakukan perintah Tuhan.