
BERDIAM DIRI
Ayub 2:11-13
“Lalu mereka duduk bersama dia di tanah selama tujuh hari tujuh malam. Tidak seorang pun meng-ucapkan sepatah kata kepadanya…”
(Ayub 2:13)
Didi dan rombongan seko- lah mengunjungi tempat pengungsian korban penggu- suran rumah. Didi berjumpa Tanto. Ia tak banyak bicara. Di dekat situ, ada orang yang marah-marah dan mengeluh. Tanto terlihat tenang, dapat menguasai emosi.
Adik-adik, mari kita baca Ayub 2:11-13! Saat menghadapi penderi- taan yang berat dan saat berkabung, Pak Ayub ti- dak banyak berkata-kata. Selama tujuh hari tujuh malam ia duduk di tanah dan berdiam diri. Ia ditemani tiga orang sa- habatnya yaitu Elifas dari Kota Teman, Bildad orang Suah, dan Zofar orang Naama. Mereka ikut berbelasungkawa. Mereka duduk dekat Pak Ayub dan tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Pak Ayub berdiam diri agar kuat dan tenang serta tidak salah mengeluarkan kata-kata yang bisa berakibat dosa.
Adik-adik, belajarlah menguasai emosi saat menghadapi ma- salah. Berlatih berdiam diri, tidak banyak bicara. Hindari kemarahan berlebihan yang bisa berakibat dosa. Dalam diam kamu akan tenang dan mendapat kekuatan dari Tuhan.
Doa: Bapa yang di surga tolonglah aku agar mampu berdiam diri dan menahan diri
ketika menghadapi penderitaan. Dalam nama Tuhan Yesus, aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama