
YANG DIANGGAP BODOH
1 Korintus 1:18-31

Apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti.
(1 Korintus 1:28)
Saat Dashrath Manjhi mulai memahat gunung, tak sedikit ejekan yang dilontarkan kepadanya. Baik penduduk desa maupun ayahnya sendiri menganggap apa yang dilakukan Manjhi adalah suatu kebodohan dan tidak masuk akal. Namun berkat konsistensinya selama 22 tahun, ia berhasil membelah gunung dan membuat jalan sepanjang 110 meter. Ia menciptakan akses jalan yang memudahkan semua orang pergi ke kota untuk mendapatkan fasilitias kesehatan. Apa yang dianggap bodoh dan tidak masuk akal, kini berbuah manis. Manjhi, The Mountain Man, menelan ejekan yang menganggapnya bodoh dan membuahkan karya nyata.
Pemberitaan Injil yang dilakukan oleh Rasul Paulus bukanlah tanpa hambatan. Ia pun sering mendapatkan ejekan dan hinaan. Bahkan, pemberitaan tentang salib Kristus dianggap banyak orang sebagai kebodohan, sebab hukuman salib adalah hukuman yang hina bagi para kriminal. Namun, bagi orang percaya, salib bukanlah lambang kehinaan, melainkan kemuliaan. Melalui salib, Yesus Kristus menebus manusia dari dosa, yang menjadi berita keselamatan bagi banyak orang. Itulah Injil yang diberitakan oleh Paulus. Karena itu, Paulus tidak gentar dalam memberitakan Injil meskipun harus dianggap bodoh.
Youth, sebagai murid Kristus, kita pun memiliki panggilan untuk memberitakan Injil baik melalui perkataan maupun tindakan kita. Tekanan- tekanan dari orang lain yang sering kali menganggap segala bentuk kesaksian kita sebagai suatu kebodohan mungkin menjadi tantangan tersendiri. Mungkin kita ditertawakan, diejek, dan dianggap melakukan hal yang tak berguna. Namun, jangan menyerah. Tetaplah beritakan Injil dengan setia sampai membuahkan kebaikan.
1. Mengapa salib Kristus dianggap sebagai kebodohan?
2. Apa bentuk tekanan terberat yang anak muda rasakan saat ini?
Pokok Doa: Kaum muda tetap setia memberitakan Injil.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama