Bacaan: Yohanes 12:20-36

Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Jika biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja. Namun, jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.

(Yohanes 12:24)

Saat ini banyak orang tidak lagi takut pada kematian, bahkan berani menyongsong kematian dengan cara bunuh diri. Apa yang membuat mereka berani mati? Alasannya sederhana, yaitu karena mereka tidak berani hidup dan menghadapi semua masalah yang ada di depan mereka. Mereka tidak siap menghadapi rasa sakit, rasa kecewa, rasa tidak berdaya, rasa malu, maupun rasa gagal dalam hidup mereka. Karena itulah mereka lebih berani mati daripada hidup.

Ketika saat kematian-Nya tiba, Tuhan Yesus juga terguncang, tetapi Ia tidak takut mati dan tidak meminta Bapa menyelamatkan- Nya dari saat kematian itu. Yesus memilih mati bukan karena Ia merasa gagal, putus asa, atau tidak kuat menanggung penderitaan hidup sebagai manusia di dunia ini. Tuhan Yesus berani menyongsong kematian karena Ia tahu bahwa dengan kematian-Nya, Ia akan menyelamatkan banyak orang yang percaya kepada-Nya, seperti biji gandum yang jatuh ke dalam tanah dan mati terkubur agar bisa menghasilkan lebih banyak buah atau bulir-bulir gandum.

Sahabat Senior, Tuhan tidak memanggil kita untuk menjadi orang yang berani mati karena tidak berani menghadapi persoalan hidup. Tuhan mau kita berani menjalani hidup dan menjadi berkat bagi banyak orang agar melalui hidup dan mati kita, kita memuliakan- Nya.

DOA:

Tuhan tolong kami untuk tetap berani menjalani hidup sekalipun ada banyak tantangan di depan kami. Tolong kami untuk tidak menyerah dan berputus asa. Pakailah hidup dan mati kami untuk memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi banyak orang. Amin.