Ibrani 13:1-3

Jangan kamu lalai memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang tanpa diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat.

(Ibrani 13:2)

Berbagai tradisi keagamaan mengenal figur malaikat. Mereka adalah utusan ilahi yang bertugas untuk menyampaikan pesan kepada manusia. Ada malaikat yang bertugas menyampaikan kabar baik, ada juga yang bertugas menyampaikan kabar buruk.

Tidak banyak orang yang pernah dikunjungi dan atau melihat malaikat. Namun, telah menjadi pemahaman umum bahwa kedatangan malaikat merupakan sebuah peristiwa yang istimewa, menggentarkan, sekaligus menyenangkan. Sayangnya, banyak orang baru menyadari bahwa mereka dikunjungi oleh malaikat setelah malaikat itu pergi, sehingga berharap dapat bertemu lagi. Penulis Surat Ibrani yang mengetahui pemikiran itu menggunakannya untuk memberi nasihat kepada penerima suratnya. Pada saat itu, masih banyak di antara mereka yang mementingkan dirinya, sehingga jemaat diingatkan untuk memelihara kasih persaudaraan terhadap semua orang. Kasih itu ditunjukkan antara lain melalui kesediaan untuk memberi tumpangan. Ini bukan perkara mudah sebab mereka cenderung mencurigai orang lain dan enggan untuk berbagi. Mereka diingatkan bahwa malaikat sering tampil dalam rupa orang yang tidak dikenal, bahkan mencurigakan.

Teens, dengan semakin banyaknya orang jahat yang memanfaatkan kelengahan, kelemahan, dan atau kebaikan kita, maka biasanya kita akan sangat berhati-hati terhadap orang asing, apalagi bila tampilannya mencurigakan. Jangankan memberi tumpangan, bahkan membuka pintu untuk mereka pun tidak. Tapi hari ini kita diingatkan agar tak terburu-buru menghakimi orang lain yang tidak kita kenal. Bila ada orang asing yang membutuhkan pertolongan, kita harus bersedia untuk melakukannya. Sikap berhati-hati tidak boleh menutup pintu kepedulian kita sampai menolak mereka yang butuh tumpangan. Siapa tahu kita sedang menjamu malaikat.