3
Oct

Menyesal Dilahirkan?

Ayub 3

“Mengapa terang diberikan kepada yang bersusah payah, dan hidup kepada yang pedih hati.”

(Ayub 3:20)

 

 

 

Teens, pernahkah kamu mendengar nama Soe Hok Gie? Soe Hok Gie (1942-1969) adalah seorang aktivis Tionghoa Indonesia yang terkenal karena tulisan-tulisan kritisnya yang menentang kediktatoran serta pelanggaran hak asasi manusia. Ia pernah menuliskan ungkapan berikut, “Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan, tapi mati muda dan yang tersial adalah umur tua.” Semasa hidupnya, Gie memang melihat banyak ketidakadilan dan penderitaan oleh karena orang-orang yang berebut kekuasaan. Namun, ia terus berjuang melawan hal-hal itu. Saat teman-temannya meninggalkan dia karena tergiur tawaran untuk masuk ke dalam pemerintahan, Gie tidak terpengaruh. Ia tetap memperjuangkan apa yang dianggapnya benar meski ia merasa tidak beruntung hidup dalam situasi seperti itu.

 

Pandangan Gie tentang hidup ini mirip dengan ungkapan Ayub yang menyesali hari kelahirannya. Setelah lama berdiam tanpa kata-kata, Ayub mulai bicara. Ia mempertanyakan mengapa ia harus hidup kalau akhirnya akan menderita. Ini adalah cara Ayub berkeluh kesah dan mengungkapkan penderitaannya. Namun, dalam keluh kesahnya itu, ia tetap menjalani hidup. Ia bertahan dan melanjutkan hidup untuk menemukan jawaban.

 

Teens, ketika menyaksikan atau mengalami penderitaan, adalah hal yang manusiawi untuk berkeluh kesah. Mungkin kamu sendiri juga pernah mengalami penderitaan hingga mempertanyakan mengapa kamu harus dilahirkan. Namun, seperti halnya Ayub dan Gie yang tetap melanjutkan hidup di tengah penderitaan, kamu pun tidak boleh menyerah. Kamu harus tetap hidup karena bisa jadi penderitaanmu itu suatu saat akan membuatmu mengerti mengapa kamu dilahirkan. Berdoalah agar Tuhan memberimu kekuatan untuk melanjutkan hidup dan menemukan jawaban. Doakanlah juga mereka yang sedang menderita.

Multiple Ajax Calendar

October 2024
S M T W T F S
« Sep   Nov »
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama