6
Jun

MENANTI TUHAN

Mazmur 130

Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya.

(Mzm. 130:5)

 

 

 

Saat berbelanja secara daring, kita pasti pernah merasa cemas apabila barang yang dipesan tak kunjung datang, padahal sudah melebihi estimasi waktu pengiriman. Menunggu bukan cuma membosankan, tetapi juga bisa melelahkan dan menjengkelkan. Oleh karena itu, dalam menunggu dibutuhkan kesabaran dan daya tahan. Hal di atas hanyalah contoh yang sederhana. Bagaimana dengan menunggu hal-hal yang lebih serius? Menunggu respons dosen pembimbing, menunggu dapat pekerjaan, menunggu dimaafkan, atau menunggu pasangan hidup. Tidak semua hal yang kita harapkan akan datang dalam sekejap mata.

 

Mazmur 130 menceritakan keadaan pemazmur yang sedang berada dalam titik terendah di kehidupannya. Perkataan pemazmur, “Dari jurang yang dalam aku berseru…” (ay. 1) menunjukkan bahwa saat itu pertolongan dari Tuhan belum juga datang. Dalam kesulitan yang dialaminya, pemazmur melakukan introspeksi bahwa kesusahan yang dialaminya adalah akibat dari dosanya. Pemazmur pun memohon ampun. Ia memiliki pengharapan bahwa Tuhan akan mengampuni dan memberikan pertolongan. Di titik terendah hidupnya, pemazmur tetap mau menantikan Tuhan (ay. 5), karena ia percaya pada kasih setia Tuhan (ay. 7).

 

Menanti Tuhan bertindak bukan berarti menanti sambil berdiam diri tanpa melakukan apa pun. Saat kita menanti Tuhan menolong kita keluar dari masalah yang kita hadapi, semestinya penantian itu disertai dengan usaha terbaik kita. Dalam penantian pun kita dibentuk menjadi pribadi yang seturut rancangan Allah. Selamat bertekun dalam setiap penantian kita masing-masing.

 

 

1. Mengapa pemazmur tetap percaya dan menantikan Tuhan?
2. Bagaimana penantian kita membentuk pribadi kita?

 

Pokok Doa: Bertekun menantikan pertolongan Tuhan.

Multiple Ajax Calendar

June 2024
S M T W T F S
« May   Jul »
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama