Kejadian 1 : 1-19

“ … Allah melihat bahwa semuanya itu baik.”

(Kej. 1:10,12,18)

 

 

 

Ada seorang koki yang terkenal, setiap masakan yang dibuatnya selalu terjamin kelezatannya. Keterampilan dan pengetahuannya tentang masakan dan resep masakan sangat luas. Suatu kali koki tersebut mengadakan demo masak di sebuah gereja, setiap kali ia selesai memasak yang pasti dilakukannya adalah mencicipi semua masakan yang telah dibuatnya. Tindakan koki tersebut menunjukkan kerendahan hati. Masakannya sudah pasti enak, tetapi dia selalu bersedia memeriksa dan memastikan apa yang telah dihasilkannya. Pengalamannya yang luas tidak membuatnya merasa lebih hebat dari orang lain.

 

 

Teks Alkitab hari ini menggambarkan proses penciptaan alam semesta. Hanya dengan perkataan-Nya maka terang, cakrawala, daratan, lautan, tumbuh-tumbuhan serta benda-benda penerang menjadi ada. Tak berhenti di situ, Allah masih bersedia memeriksa karya-Nya. Kata ”melihat” dapat diartikan dengan memeriksa, mengamati, serta memperhatikan kembali. Allah yang diperkenalkan dalam Alkitab bukan saja Allah Mahakuasa yang hebat dan luar biasa, yang dapat menciptakan sesuatu dari ketiadaan; melainkan juga Allah yang rendah hati, yang bersedia memperhatikan kembali ciptaan-Nya.

 

 

Youth, bukankah hal yang luar biasa bagi kita bahwa melalui Kitab Suci kita mengenal dan percaya bukan saja akan Allah yang hebat, tetapi pada saat yang sama Allah pun memperlihatkan teladan kerendah hatian. Jika Allah Yang Mahakuasa dan sempurna bersedia memeriksa kembali karya-Nya dan memastikan ciptaan-Nya baik, maka marilah kita belajar untuk merendahkan hati dengan bersedia memeriksa setiap hasil pekerjaan kita.

 

 

1. Apa arti ”baik” dari penilaian Allah atas ciptaan-Nya?
2. Apa kendala bagi kita untuk memiliki sikap rendah hati?

 

 

Pokok Doa: Sikap rendah hati yang terus bertumbuh kembang.