Kolose 1:18-20

Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.

(Kolose 1:18)

Manusia biasanya menyukai hal-hal yang baru: pakaian baru, sepatu baru, gadget baru, suasana baru, gaya rambut baru. Intinya segala sesuatu yang baru selalu menyenangkan. Tahukah kamu bahwa iman Kristen sendiri punya kaitan yang sangat erat dengan semangat pembaruan? Injil-injil mencatat peristiwa tabir Bait Suci yang koyak ketika Yesus wafat di kayu salib. Peristiwa itu sejatinya adalah tanda sebuah pembaruan. Hubungan lama antara manusia dengan Allah yang terhalang oleh dosa telah dibarui dan didamaikan. Melalui kematian dan kebangkitan Yesus, status sebagai “seteru Allah” (Ef. 2:14) sudah diganti menjadi “anak-anak Allah” (Gal. 4:5-7). Penciptaan “lama” yang dimulai dalam Kejadian 1 sudah berganti menjadi penciptaan “baru” melalui peristiwa Paskah. Ternyata bukan hanya manusia yang merindukan pembaruan, melainkan juga Allah.

Namun, bagaimana pembaruan itu datang? Mari kita lihat apa yang dikatakan oleh Rasul Paulus dalam teks Alkitab hari ini, “Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu” (ay. 18). Melalui Yesus Kristus, Allah melakukan pembaruan dunia. Ciptaan lama diganti dengan ciptaan baru. Namun, hal itu ternyata tidak terjadi dalam sekejap mata, tanpa adanya sebuah usaha dan pengurbanan. Sebaliknya, segala pembaruan itu harus dimulai dengan yang sulung (pertama). Itu sebabnya Yesus bangkit sebagai yang pertama dan yang mendahului kita semua bangkit dari kematian.

Teens, sebuah perjalanan panjang ribuan kilometer tentulah harus dimulai dari sebuah langkah kecil yang pertama. Untuk dapat melihat sebuah pembaruan yang besar, kita tidak boleh hanya berpangku tangan dan menunggu orang lain mengerjakannya bagi kita. Jadilah bagian dari solusi dimulai dari hal-hal yang sederhana. Jadilah agen perubahan!