KASIH SETIA TUHAN
Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!
(Rat. 3:22-23)
Di sebuah panti wreda ada dua orang oma yang tinggal sekamar dan bersahabat cukup dekat, tetapi sifat mereka sangat bertolak belakang. Oma Maria dikenal sebagai oma yang sangat ceria dan ramah, sementara Oma Martha dikenal sebagai oma yang suka menggerutu. Saat bangun pagi, Oma Maria akan dengan penuh sukacita menyambut hari yang baru. Baginya, hari yang baru itu adalah anugerah dari Tuhan dan kesempatan untuk berbuat baik. Sementara Oma Martha selalu merasa kesal bangun pagi hari karena ia lebih suka tetap tidur dan hari baru artinya ia harus melakukan aktivitas di panti tersebut.
Kitab Ratapan sebenarnya adalah kitab yang ditulis saat bangsa Israel mengalami pembuangan. Tentunya bangsa Israel menghadapi situasi yang tidak mudah. Mereka kehilangan tanah warisan dan kebebasan serta hidup dalam penderitaan. Namun, penulis kitab Ratapan menyampaikan satu hal yang cukup menarik. Dalam situasi yang sulit itu ia tetap mengajak umat untuk mampu melihat kasih setia Tuhan. Melihat bahwa rahmat Tuhan itu selalu baru setiap hari. Dengan sudut pandang demikian, umat diharapkan dapat bertahan dan pada akhirnya menyadari bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan mereka sedetik pun.
DOA:
Betapa besar kasih setia-Mu, ya Tuhan. Mampukanlah kami agar senantiasa dapat melihat rahmat Tuhan dalam hidup kami. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama