Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: “Aku mau, jadilah engkau tahir.”

(Markus 1:41)

“Ki, PR-mu sudah selesai?” tanya Mama. “Sudah, Ma. Sekarang aku membantu Tito mengerjakan PR-nya. Kasihan Tito enggak bisa, Ma,” jawab Kiki kepada Mama. Mama lalu mencari Tito yang ternyata sedang menonton televisi. “Ki, kalau kamu kasihan sama Tito, ajarin ia supaya bisa. Kalau kamu yang mengerjakan PR-nya, kapan dikmu bisa?” ujar Mama mengingatkan Kiki.

Adik-adik, kasihan pada orang lain itu baik. Namun, kita perlu belajar untuk menolong dengan cara yang tepat. Bagaimana cara yang tepat itu? Mari kita membaca Markus 1:40-42! Dalam teks Alkitab hari ini diceritakan orang kusta itu menunjukkan usahanya. Ia datang memohon kepada Tuhan Yesus. Hati Tuhan Yesus pun tergerak oleh belas kasihan sehingga Ia menyembuhkan orang kusta itu. Jadi, rasa kasihan bukan berarti membuat orang tidak berusaha. Justru kita menolong orang lain dalam usahanya.

Adik-adik, mari kita menunjukkan rasa belas kasih dengan benar. Jika ada temanmu yang tidak mengerti pelajaran, bantulah ia dengan mengajarinya, bukan dengan mengerjakan tugasnya. 

Doa:

Bapa di Surga, tolonglah aku menunjukkan kasih dengan cara yang benar. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.