TUHAN ITU RAJA
Mazmur 99
TUHAN itu Raja, maka bangsa-bangsa gemetar. Ia duduk di atas kerub-kerub, maka bumi goyang.
(Mzm. 99:1)
Pernahkah Anda menonton pertunjukan kesenian daerah bernama Ketoprak? Ketoprak adalah sandiwara tradisional Jawa. Dalam pertunjukan ini, biasanya ada adegan di mana sang raja duduk di takhta, dikelilingi oleh para abdi dalem. Ketika abdi dalem ini menghadap raja, mereka bergerak dengan jengkeng, tanpa berdiri. Ketika meninggalkan takhta di mana sang raja duduk, mereka mundur dan bukan balik badan. Hal itu dilakukan untuk menunjukkan rasa hormat pada sang raja.
Mazmur 99 menggambarkan TUHAN sebagai raja yang duduk di takhta-Nya. Penggambaran ini hendak menegaskan aspek kekuasaan dan kedaulatan TUHAN atas langit dan bumi. Jika TUHAN adalah raja, maka penyembahan kepada-Nya adalah bagian yang wajar diberikan oleh siapa pun yang ada di bumi dan di surga. Kekuasaan dan kedaulatan TUHAN digambarkan mengatasi segala bangsa sehingga nyanyian dan pujian syukur menjadi persembahan bagi-Nya.
Mudah bagi kita untuk memberikan pengakuan bahwa Tuhan adalah Raja semesta. Namun, apakah kita juga menjadikan-Nya raja dalam kehidupan pribadi kita? Jika kita menjadikan-Nya raja dalam hidup kita, maka kita akan mengakui kuasa dan kedaulatan-Nya dalam kehidupan kita sehari-hari. Hidup kita dipimpin bukan oleh kehendak pribadi, tetapi oleh kehendak Sang Raja. Tinggikan Tuhan Sang Raja bukan hanya dengan kata, melainkan dalam hidup dan karya sehari-hari.
DOA :
Tuhan, ajarlah kami untuk hidup di dalam kehendak dan kedaulatan-Mu setiap hari. Amin.
Mzm. 99; Ul. 9:15-24; Luk. 10:21-24
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama