Lukas 2:8-20

Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat ….

(Luk. 2:20)

Natal merupakan hari raya gerejawi yang paling ditunggu-tunggu. Setiap tanggal 25 Desember kita memperingati dan merayakannya. Setiap orang punya pemaknaan dan penghayatan Natal masing-masing. Misalnya, menghayati Natal sebagai sebuah momen untuk menyambut banjir diskon edisi Natal. Momen menunggu Tunjangan Hari Raya Natal. Momen liburan akhir tahun dan kumpul keluarga. Momen untuk mendapatkan banyak kado atau hadiah Natal. Namun, ada pula yang menghayati Natal sebagai sebuah karya agung Allah. Natal adalah karya keselamatan, pendamaian, dan sukacita di bumi.

Teks Alkitab hari ini memperlihatkan sikap para gembala dalam menghayati kelahiran Yesus. Setelah berjumpa dengan bayi Yesus, sukacita menyelimuti hati dan pikiran mereka; sukacita meluap-luap dari dalam diri mereka. Ternyata, benar yang disampaikan malaikat kepada mereka. Sukacita dinyatakan secara positif, yaitu memuji dan memuliakan Tuhan. Mereka kembali dalam aktivitas kesehariannya dengan perubahan sikap dan iman. Mereka menghayati bahwa keselamatan bagi manusia telah dan akan digenapi. Mereka merayakannya dengan cara berbagi kabar sukacita kepada orang-orang yang mereka temui, dan bukan dengan hura-hura yang tidak bertanggung jawab.

Youth, sukacita Natal bisa memudar karena Natal telah menjadi rutinitas tahunan. Bahkan, tidak sedikit dari antara kita yang merasa bosan dan merasa biasa saja. Natal adalah bagian karya agung Allah yang penting dalam sejarah hidup manusia. Rayakan dan hayatilah dengan benar dan bertanggung jawab. Natal bukan momen hura-hura. Pujilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!

1. Mengapa Maria menyimpan perkara yang diucapkan para gembala?

2. Bagaimana Anda memaknai dan mengisi hari Natal?

Pokok Doa : Bersyukur untuk kelahiran Sang Juruselamat.