Daniel 4:28-37

Jadi sekarang aku, Nebukadnezar, memuji, meninggikan dan memuliakan Raja Sorga, yang segala perbuatan-Nya adalah benar, dan jalan-jalan-Nya adalah adil ….

(Dan. 4:37) 

Seorang anak mengeluh pada ibunya tentang kekesalannya pada ayahnya yang cenderung egois dan workaholic. Menurut si anak, ayahnya tidak peduli dengan keluarganya dan jarang memberi perhatian yang cukup. Sang ayah pergi bekerja dari pagi sampai malam sehingga tidak ada waktu kumpul bersama keluarga. Si anak sangat berharap suatu saat kelak ayahnya berubah dan dapat memberi perhatian kepada keluarganya. Ibunya lalu berusaha menghibur anaknya dengan berkata, “Nak, kita doakan bersama, ya. Mungkin kita tidak bisa mengubah hati dan sikap ayah, tetapi Tuhan sanggup mengubahkannya.”

Dalam kitab Daniel 4:28-37 yang baru saja kita baca, kita melihat bagaimana Tuhan mengubahkan hati Nebukadnezar. Sebelumnya, ia begitu arogan dan tidak percaya kepada Tuhan. Namun, ia akhirnya mengakui bahwa Tuhan adalah Raja Surga yang Mahakuasa dan Mahatinggi. Ia percaya bahwa perbuatan Tuhan sajalah yang benar. Jalan-jalan Tuhan sajalah yang adil dan yang mendatangkan keadilan bagi seluruh dunia. Tuhan memakai Daniel sehingga ia dapat menafsirkan mimpi Nebukadnezar. Melalui peristiwa tersebut, Nebukadnezar dapat mengubah hatinya dan mengakui kebaikan dan kemahakuasaan Tuhan.

Youth, karakter manusia dapat terbentuk dari pengalaman hidup, pola asuh keluarga, dan pengaruh lingkungan sekitarnya. Seiring bertambah tuanya seseorang, makin tidak mudah juga mengubah hati dan perilakunya. Namun, perjumpaan dengan Tuhan membuat segalanya menjadi mungkin: preman menjadi pendeta; penipu menjadi pelayan; pembunuh menjadi penyembuh. Seperti apa pun hati Anda saat ini, Tuhan mampu mengubahnya.

1. Mengapa Nebukadnezar akhirnya mengakui kekuasaan Tuhan?

2. Apa yang membuat Anda bertobat dan memutuskan mengikut Tuhan?

Pokok Doa : Tuhan memampukan kita untuk menghidupi pertobatan kita.