Markus 10:35-45

“… dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.”
(Mrk. 10:44) 

“Melayani, melayani, lebih sungguh./ Tuhan lebih dulu melayani kepadamu./ Melayani, melayani, lebih sungguh.” Lagu yang mungkin sudah akrab di telinga kita sejak Sekolah Minggu itu senantiasa mengingatkan kita akan dua hal. Pertama, sebagai orang Kristen, kita harus memiliki semangat untuk memberikan pelayanan kita lebih baik dari waktu ke waktu. Kedua, jangan membanggakan diri dengan pelayanan kita karena pelayanan yang Tuhan sudah berikan kepada manusia jauh lebih besar daripada itu.

Mungkin tidak salah bila dikatakan bahwa salah satu godaan terbesar bagi orang Kristen adalah berbangga diri di dalam pelayanan yang diberikannya. Dengan memberikan pelayanan-pelayanan tertentu, kita merasa berhak mendapat hak istimewa (privilese) dari Tuhan sama seperti yang diminta Yakobus dan Yohanes (ay. 37). Namun, Kritus mengingatkan Yakobus dan Yohanes bahwa privilese bukanlah sesuatu yang diperoleh begitu saja. Kristus juga mengingatkan bahwa pengikut Kristus adalah orang yang menjadi hamba di dalam pelayanan, bukan orang yang mencari posisi atau privilese melalui statusnya sebagai anak Tuhan.

Youth, belajar dari kisah ini, kita sama-sama diingatkan bahwa segenap hidup kita sebagai orang Kristen harus didedikasikan pada pelayanan bagi Tuhan dan sesama. Hal itu sudah ditunjukkan Kristus sendiri melalui kasih dan kesetiaan-Nya hingga mati di kayu salib. Oleh karena itu, mari kita lanjutkan pelayanan kepada dunia ini karena kita adalah rekan-rekan sekerja Allah!

1. Mengapa murid-murid Yesus marah kepada Yakobus dan Yohanes?
2. Apa pelayanan yang sudah Anda tekadkan akan Anda lakukan? 

Pokok Doa : Menggunakan segenap talenta untuk melayani secara optimal.