MENGHINA HIKMAT
Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.
(Amsal 1:7)
“Tumben kamu terlambat pulang, Di,” kata Mama menegur Didi. “Iya, Ma, ada masalah di kelas tadi,” jawab Didi kepada Mama. “Lho… masalah apa?” tanya Mama khawatir. “Bandi tadi bersikap tidak sopan kepada pak guru, sehingga ia dipanggil oleh kepala sekolah. Aku memutuskan untuk menemani Bandi supaya dia tidak sendirian,” jawab Didi menjelaskan kepada Mama. “Wah, nggak boleh kita bersikap tidak hormat kepada guru! Bagaimanapun guru adalah pendidik kita, ia menolong kita untuk mendapat hikmat dan didikan,” kata Mama kepada Didi.
Adik-adik, mari kita membaca Amsal 1:7! Salomo mengingatkan setiap orang yang membaca tulisannya. Takut akan Tuhan, menghargai hikmat dan didikan adalah cara untuk mencari hikmat. Guru adalah orang-orang yang dipakai oleh Tuhan untuk menyampaikan hikmat dan didikan kepada kita.
Adik-adik, yuk kita sayangi dan hormati guru kita! Melalui mereka, kita mendapat banyak pelajaran berharga.
Doa :
Bapa di Surga, terima kasih untuk para guru yang Engkau utus untuk memberi hikmat dan didikan dalam hidupku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama