Kolose 3:1-11

Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.

(Kol. 3:8)

Kepedulian terhadap lingkungan sekitar makin giat disuarakan, baik di tempat-tempat privat maupun publik. Salah satunya adalah dengan membangun kesadaran untuk menjaga kebersihan dengan bertanggung jawab atas sampah pribadi. Orang tidak hanya diajak untuk membuang, tetapi dengan bijak memilah sampah sesuai kategorinya. Sayangnya, masih banyak orang yang tidak bertanggung jawab. Mereka enggan melakukan hal tersebut dan lebih memilih untuk menyampah, sehingga merugikan masyarakat.

Setiap orang memiliki “sampah” dalam dirinya. Tetapi, menjadi “sampah” adalah sebuah pilihan. Sampah dalam diri kita harus dibuang pada tempatnya sehingga kita tidak menjadi “sampah” yang merugikan diri sendiri dan orang banyak. Sampah-sampah tersebut diidentifikasi di ayat 5 dan 8, yaitu: percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, keserakahan, penyembahan terhadap berhala, marah, geram, kejahatan, fitnah, kata-kata kotor, dusta, dan lain-lain. Semua “sampah” itu harus dibuang pada tempatnya, dengan melakukan pertobatan sehingga kita akan makin serupa dengan gambar Allah. Pertobatan memungkinkan pembaruan hidup terjadi.

Youth, ada berapa banyak “sampah” yang masih kita bawa-bawa sampai saat ini? Mengapa belum juga berani atau enggan untuk membuangnya? Memang butuh keberanian dan usaha besar untuk melakukannya. Ingatlah, “sampah” yang kita simpan mempunyai dampak merusak dan merugikan diri sendiri dan orang lain. Maka, segera bersihkan dan buang “sampah” dari dalam hidup kita!

1. Bagaimana cara kita ”mematikan” segala sesuatu yang duniawi?

2. Bagaimana cara agar kita bisa mengendalikan diri dan mengenakan manusia baru?

Pokok Doa : Tetap teguh dalam menjaga komitmen hidup baru.