… Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.

(Mzm. 103:5)

Opa An, demikian panggilannya. Ia ramah, humoris dan baik hati. Tidak heran banyak orang senang bergaul dengan Opa An. Banyak orang tidak percaya saat Opa An menyebutkan berapa usianya. Mengapa? Karena Opa An tampak jauh lebih muda. Kalau  teman-temannya bertanya apa rahasianya, Opa An akan terkekeh dan menjawab dengan dua kata, “mengucap syukur.” Para sahabat yang mengenal Opa An pasti tak dapat membantah, karena mereka tahu seperti apa pengalaman hidup Opa An. Ia menjalani hidup yang tidak mudah. Namun, itu tak menghalanginya untuk tetap bersyukur.

Mazmur kita hari ini adalah ungkapan pengalaman iman Daud. Pengalaman hidupnya juga tak bisa dibilang selalu manis. Kita ingat, bagaimana di usia mapan, ia justru harus mengungsi meninggalkan kerajaannya, demi menghindari Absalom, putranya yang akan melakukan kudeta. Saat selamat dari upaya kudeta ini, justru ia harus menerima kenyataan bahwa Absalom terbunuh. Ini hanya salah satu pengalaman gelap di dalam hidup Daud. Tentu masih ada lagi. Apa yang membuatnya bisa tetap hidup, bahkan dengan kekuatan baru, adalah karena ia bersedia menanggalkan segala kemarahan, kepahitan, dan kekecewaan di dalam hidupnya, serta menggantinya dengan ucapan syukur.

DOA :

Tuhan, kami mau menanggalkan segala kemarahan, kekecewaan, dan kepahitan yang mengisi sudut gelap hati kami. Amin.