SEMANGAT PERSAUDARAAN
Kejadian 45:1-15
“Marilah dekat-dekat.”
(Kej. 45:4)
Salah satu kekuatan dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia adalah semangat persaudaraan yang merayakan perbedaan beraneka suku bangsa, bahasa, budaya, agama dan kepercayaan, serta ideologi. Tanpa semangat persaudaraan, Indonesia sulit menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka.
Yusuf menunjukkan diri sebagai pribadi yang punya semangat persaudaraan. Walaupun mengalami tindakan jahat dari saudara-saudaranya, Yusuf tetap mengakui dan mengasihi mereka. Tentu, Yusuf merasa terluka dan sakit atas perlakuan kejam saudara-saudaranya. Namun, ia tidak menjadikan peristiwa menyakitkan itu sebagai kepahitan yang mendorong rasa dendam. Bagi Yusuf, perlakuan kejam saudaranya itu menjadi satu peristiwa yang menentukan bagi kelanjutan hidup keluarga anak-anak Yakub. Dengan semangat iman, Yusuf menegaskan, “Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu” (ay. 5). Dengan semangat persaudaraan, Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya, “Marilah dekat-dekat” (ay. 4).
Sikap egoisme, perilaku mementingkan diri sendiri atau kelompok, jelas-jelas merusak relasi. Sebaliknya, semangat persaudaraan menguatkan relasi, mendorong kita untuk hidup saling dekat dan saling menolong. Dengan semangat persaudaraan, baiklah kita merayakan kemerdekaan hidup agar kedamaian terjadi di bumi ini.
DOA :
Ya Allah, ajarkanlah aku mengisi kemerdekaan hidup ini dalam semangat persaudaraan di mana pun kami berada. Amin.
Mzm. 36; Kej. 45:1-15; Kis. 7:9-16
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama