Harta dalam Bejana
2 Korintus 4:7-15
Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpahlimpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
(2 Korintus 4:7)
Teens, pernahkah kamu melihat proses pembuatan bejana tanah liat? Pembuatnya, atau yang sering disebut panjunan, memilih tanah liat yang baik, yang tidak bercampur banyak kerikil, untuk kemudian diremas-remas, dibentuk, dikeringkan, dihaluskan, lalu diberi warna atau lapisan minyak. Di tengah proses itu, sering kali sang panjunan mengulang langkah-langkah tertentu. Misalnya, ketika ia menjumpai tekstur tanah liat yang belum seperti apa yang diharapkannya, ia akan mengulang meremas-remas tanah liat itu. Ketika bentuk akhirnya belum baik, ia akan mengulang membentuknya dari awal. Sebuah proses yang panjang, bukan? Setelah proses itu pun, bejana tanah liat tetaplah sebuah benda yang rapuh—sekali jatuh, ia akan pecah. Namun, bejana tanah liat itu juga menjadi benda yang berguna.
Paulus mengatakan bahwa ia memiliki harta dalam bejana tanah liat. Yang dimaksudkannya sebagai harta adalah kepercayaan yang diberikan oleh Kristus untuk memberitakan Injil dan kekuatan dari Tuhan yang selalu ada menyertainya. Paulus melihatnya sebagai sesuatu yang sangat berharga, yang harus ia pertanggungjawabkan kepada Tuhan. Namun, harta itu dimilikinya di dalam bejana tanah liat. Bejana itu menggambarkan diri Paulus yang rapuh dan mudah pecah, meskipun telah melewati proses pembentukan oleh Tuhan. Paulus sadar bahwa sekalipun ia rapuh, Tuhan memberikan kepercayaan yang luar biasa dalam hidupnya. Tuhan yang membentuk bejana itu, juga menggunakannya dalam rencana-Nya.
Teens, kalau kita punya kelemahan tertentu, tidak berarti hidup kita tak berguna. Kita pun seperti Paulus yang rapuh, tetapi bisa dipakai Tuhan dalam rencana-Nya. Tuhan memercayakan harta yang mahal, yaitu firman Allah, dalam hidup kita yang rapuh. Maka, beritakanlah firman-Nya dengan setia. Jadilah bejana yang tetap berguna di tangan Sang Panjunan.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama