Lukas 6:43-45

“Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari  perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat  mengeluarkan  barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.”

(Luk. 6:45)

Hidup sehat zaman sekarang tuh penuh tantangan! Membiasakan punya pola hidup sehat aja sudah “half dead” alias setengah mati, ditambah lagi banyak orang jahat yang bermain-main ketika menjual (bahan) makanan, suntik ini-itu, kasih pewarna, pengawet, dan lain sebagainya guna meraup keuntungan pribadi. Banyak yang luarnya kelihatan oke, tetapi dalamnya rusak. Banyak yang luarnya kelihatan segar dan menarik, tetapi dalamnya berbahaya. Sama halnya dengan manusia, banyak yang luarnya oke, tetapi dalamnya siapa yang tahu?

Firman Tuhan menegaskan bahwa perbendaharaan yang ada di dalam diri kita akan memengaruhi yang kita keluarkan. Apa yang dikeluarkan adalah cerminan diri kita yang terdalam. Masalahnya, apakah yang luarnya “kelihatan baik” pasti juga baik dalamnya? Belum tentu! Ada banyak orang yang jago berpura-pura. Namun, sesungguhnya, kebaikan akan teruji dengan waktu maupun sikon yang dijumpai. Dalam hal ini, kebaikan yang dimaksud bukan sekadar yang terlihat baik, melainkan perbuatan yang terjadi secara alami, berguna, membawa sukacita, menjadi berkat bagi sesama, dan di saat yang bersamaan juga benar dan memuliakan Tuhan. Itulah kebaikan. Kebaikan semacam itu hanya bisa dihasilkan dari hati yang penuh kasih, baik terhadap Tuhan maupun sesama.

Youth, mari jadikan pengenalan akan Tuhan sebagai modal utama bagi kita untuk memproses diri. Golnya apa? Agar luar-dalam oke! Oke karena tidak ada kepalsuan di dalamnya, konsisten (nggak cuma musiman saja baiknya), dan utuh! Kalau kita “sok-sok baik,” kita sebenarnya lagi menipu siapa sih? Tuhan?

1. Apa yang dimaksud dengan kebaikan dalam perikop ini?

2. Apa yang membuat orang ketagihan memakai topeng kepalsuan?

Pokok Doa :  Memiliki hati dan perbuatan yang memuliakan Tuhan.