PEWARIS SALIB
Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu
bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat
keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal.
(2Tim. 2:10)
Dalam cerita Jataka, ada kisah tentang seorang pertapa yang hidup di hutan. Suatu hari, ia bertemu dengan seekor harimau betina yang kelaparan dan kelelahan karena baru saja melahirkan anak-anaknya. Tanpa makanan yang bisa ditemukannya, harimau itu berniat untuk memakan anak-anaknya yang baru saja lahir demi menghilangkan rasa laparnya. Dengan penuh belas kasihan, sang pertapa mengambil keputusan untuk mengorbankan dirinya. Ia menyerahkan tubuhnya sendiri untuk menjadi makanan dan mencegah harimau itu memakan anak-anaknya sendiri.
Berpihak dan berbelas kasih kepada sesama tidak mudah karena menuntut pengorbanan diri kita. Paulus pun mengalami penderitaan dan tujuan penderitaannya adalah untuk memampukan umat mendapat keselamatan. Luther mengatakan bahwa gereja adalah pewaris salib, artinya penderitaan adalah sesuatu yang memang harus kita alami. Melalui Surat Timotius ini, jemaat dikuatkan agar memiliki keberanian dan kesediaan menderita. Sobat Lansia, Allah itu setia dalam memelihara dan mengasihi umat-Nya. Karena itu, pengorbanan diri kita pastilah tidak akan sia-sia. Kita tidak perlu takut mengorbankan diri pada saat situasi memang menuntut kita untuk itu.
DOA:
Tuhan, biarlah salib-Mu menguatkan kami
untuk berkorban bagi sesama kami. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama