Markus 1:14-20

Yesus berkata kepada mereka:

“Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.”

(Mrk. 1:17)

 

 

 

Seorang pendeta senior pernah bertanya kepada saya, apa perbedaan yang mencolok antara menjala ikan dengan menjala manusia? Tentu saja berbeda objek, jawab saya. Jawaban itu tidak salah, tetapi ada yang lebih mendalam dari sekadar objek yang berbeda, yaitu impact atau hasil akhirnya. Saat ikan terjala, lambat laun ikan itu akan mati. Namun, saat manusia terjala dan mengikut Yesus, maka ia yang dahulu mati karena dosa-dosanya, kini beroleh hidup yang kekal.

 

 

Dalam narasi pemanggilan murid-murid Yesus yang pertama, Yesus menegaskan sebuah tugas yaitu menjadi penjala manusia. Hal ini menitikberatkan sebuah perubahan. Semula menjala ikan, yang merupakan produk komoditas, sumber keuangan para murid, menjadi menjala manusia, simbol dari pekerjaan Injil. Para murid dipanggil untuk beralih dari dunia ekonomi menuju misi Kerajaan Allah. Panggilan Yesus seolah-olah menegaskan bahwa manusia bukan hidup untuk urusan ekonomi saja, lebih esensial dari itu, manusia hidup karena kasih karunia dan keselamatan dari Allah saja.

 

 

Youth, apa makna cerita itu bagi kita? Kita semua dipanggil Yesus menjadi murid-Nya. Kita telah beroleh keselamatan yang dari Tuhan. Setelah itu, kita dipanggil untuk menjadi penjala manusia, yang menolong orang lain memaknai hidupnya makin baik di dalam Kristus. Apakah selama ini kehadiran kita di tengah rekan kerja atau studi membawa dampak yang positif bagi mereka? Menjala manusia berarti memberi impact yang positif. Membuat hidup makin bergairah di dalam Tuhan. Mari kita belajar melakukannya.

 

 

1. Apa makna menjala manusia?
2. Bagaimana cara kita membuat hidup makin lebih hidup?

 

 

Pokok Doa: Kesediaan menjadi penjala manusia.