BERTOLONG-TOLONGANLAH KAMU
Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu!
Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.
(Gal. 6:2)
Dari enam orang bersaudara, sekarang mereka hanya tinggal bertiga. Dua orang kakak laki-laki dan seorang kakak perempuan mereka telah meninggal dunia. Ketiga orang bersaudara itu saat ini sudah cukup lanjut usianya dan mereka tinggal bersama. Kita mungkin membayangkan betapa senangnya tiga saudara yang dulu melewati masa kanak-kanak bersama, kini dapat hidup bersama kembali di masa tua mereka. Tetapi ternyata tidak demikian. Berbagai kelemahan fisik yang mereka alami dan juga keterbatasan kemampuan untuk berkomunikasi membuat mereka lebih sering salah paham dan kemudian bertengkar satu sama lain.
Ketika sedang menghadapi kesusahan, kita bisa merasa stres dan tertekan, menjadi pribadi yang lebih mudah tersinggung dan marah. Tetapi, itu bukan satu-satunya pilihan sikap yang dapat kita ambil. Kesusahan yang kita alami sesungguhnya dapat mengajar kita menjadi lebih mudah berempati kepada orang lain dan lebih peka terhadap kebutuhan mereka. Sobat Lansia, kita harus berhenti mengasihani diri dan sibuk menuntut orang lain untuk memahami keadaan kita. Tuhan memanggil kita untuk saling bertolong-tolongan dalam menanggung beban dan kelemahan kita, supaya kita semua dapat berdiri teguh dalam iman kita kepada-Nya.
DOA:
Dalam kelemahan kami, kiranya Tuhan mampukan kami
untuk lebih peka terhadap keadaan dan kebutuhan sesama kami,
sehingga kami dapat bertolong-tolongan dalam menanggung beban
yang Tuhan mau kami pikul ini. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama