KAYA DALAM KEMURAHAN
Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan,
sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin,
namun mereka kaya dalam kemurahan.
(2Kor. 8:2)
Hampir setiap bulan pemuda itu datang membawa satu atau dua kilo beras dalam kresek hitam. Biasanya ia hanya berdiri di pintu ruang tamu panti, menunggu ada yang melihatnya. Dan setelah menyerahkan kantong berisi beras yang kadang bersama uang lima puluh ribuan yang disisipkan, ia pun berlalu. Sesekali saja bila ada anak kecil, ia melepaskan senyuman. Semua anak mengenalnya sebagai pengamen. Tapi yang pasti bagi kami, keluarga besar panti, ia adalah seorang dermawan yang sederhana. Di masa pandemi kami juga sempat memikirkannya. Mungkinkah ia sedang mengalami kesulitan juga? Salah seorang anak memberi saran, “Bagaimana kalau giliran kita yang berbagi dengannya?” Sayangnya, kami tidak tahu di mana pemuda itu tinggal.
Sahabat Lansia, kita tahu bahwa tak perlu berlimpah harta untuk bisa berbagi, bukan? Sebab, kasih Tuhan bukan tentang seberapa banyak yang kita beri, tetapi seberapa kuat dorongan hati untuk peduli. Rasul Paulus menjadikan jemaat di Makedonia sebagai teladan hidup kaya dalam kemurahan. Kesederhanaan dan penderitaan tidak menghalangi mereka untuk memberikan bantuan. Semoga kita pun memiliki kekayaan serupa, yaitu kemurahan hati.
DOA:
Tuhan, berikan kami hati yang kaya akan kemurahan.
Sehingga hidup kami dapat menjadi saluran cinta kasih-Mu. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama