BANGGA
… tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut:
bahwa ia memahami dan mengenal Aku,
bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia ….
(Yer. 9:24)
Mari sejenak mengingat pengalaman saat kita berhasil menuntaskan tanggung jawab kita. Apakah perasaan yang muncul? Atau saat kita menyaksikan pencapaian orang-orang yang kita kasihi. Perasaan apa yang kuat? Ya, ada rasa gembira, bersyukur, dan bangga. Bangga? Apakah salah? Tentu saja tidak. Ada ungkapan mengatakan, “Berbanggalah asal tidak sombong.” Bila kesombongan buah dari sikap membandingkan, maka bangga lahir dari sebuah pencapaian. Yang satu emosi negatif, yang lain positif dan orang perlu mengalaminya. Semangat hidup dan berkarya meningkat oleh rasa bangga.
Sahabat Lansia, apa yang menjadi kebanggaan Anda? Apakah umur yang banyak, anak-anak yang berhasil, ataukah kelimpahan yang kita miliki saat ini? Beragam hal bisa menjadi kebanggaan kita. Firman Tuhan menegaskan, di atas segalanya, ada satu hal utama yang seharusnya menjadi kebanggaan kita, yakni pengenalan akan Tuhan dan kasih-Nya. Mengenal Tuhan dan kasih-Nya membuat kita bukan saja merasa bangga pada pencapaian atau keberhasilan, melainkan pada setiap proses kehidupan yang telah kita jalani. Langkah kita menjalani hari lebih ringan dan riang karena pengenalan akan kasih Tuhan yang selalu menyertai kita.
DOA:
Tuhan, terima kasih untuk segala kebaikan dan cinta-Mu pada kami.
Ajar kami semakin mengenal-Mu, karena itulah yang menjadi
kebanggaan kami sebagai umat-Mu. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama