HIKMAT DAN UMUR PANJANG
Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang
memperoleh kepandaian …. Umur panjang ada di tangan
kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.
(Ams. 3:13-16)
Setiap kali pendeta mengunjunginya, ia selalu kelihatan muram dan selalu minta didoakan agar Tuhan segera memanggilnya pulang ke surga. Ia merasa tidak ada gunanya hidup lebih lama lagi, karena di usianya yang keenam puluh ia terjatuh dan menjadi lumpuh dari pinggang ke bawah. Ia tidak mau hidup hanya menyusahkan orang saja. Pendeta terus mengingatkan bahwa ia masih berguna walau sudah lumpuh. Ia masih dapat mendoakan orang lain. Untuk itu, pendeta memberinya sebuah majalah misi. Suatu hari, ia tertarik mendoakan pertumbuhan gerejanya dan memohon agar Tuhan mengirimkan seorang hamba Tuhan yang memiliki talenta kebangunan rohani. Doanya dikabulkan Tuhan dan jemaatnya bertumbuh luar biasa. Ketika pendeta berkunjung lagi ia berkata, “Aku mau hidup lebih lama lagi.”
Kadang-kadang, seperti kisah di atas, Tuhan mengizinkan kita mengalami penderitaan atau kesulitan supaya kita dapat lebih banyak melayani Dia dengan apa yang kita mampu lakukan, bukan dengan apa yang kita inginkan. Ketika kita mendapat hikmat Tuhan tersebut, maka kita akan menyadari bahwa umur panjang atau pendek, bukan hal yang terpenting, tapi bagaimana kita memanfaatkan umur kita, itulah yang terpenting.
DOA:
Tuhan Yesus, teguhkanlah hati kami, bahwa walau sudah lansia,
kami tetap berguna dan terhormat. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama