MENGENAL TUHAN
“Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau,
tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.”
(Ayb. 42:5)
Semua hartanya ludes dalam sekejap. Semua sahabatnya menjauh. Tubuhnya sakit dari kepala sampai ke ujung kaki. Bahkan terakhir, istrinya pun menginginkan kematiannya. Semua ini mengundang tanya dalam hati Ayub: mengapa dan apa dosanya? Setelah melalui pergumulan panjang, ia tak kunjung mengerti dan mendapat jawaban pasti. Hingga akhirnya, ia berkata, “Aku mencabut perkataanku,” sebab ia sadar bahwa semua pengalaman itu merupakan pelajaran iman baginya agar ia mengenal Tuhan. Selama ini ia hanya mendengar tentang Tuhan, tapi sekarang ia sendiri bertemu dengan Tuhan.
Mungkin kita juga sering bertanya dalam hati, mengapa persoalanku begitu berat dan bertubi-tubi? Bahkan kadang kita merasa seperti dianaktirikan oleh Tuhan, sebab kita melihat sepertinya orang lain tidak mengalami masalah berat seperti kita. Itulah juga yang dulu menjadi pergumulan Ayub, sampai ia mempertanyakan mengapa ia harus dilahirkan. Namun, meneladani Ayub, marilah kita membuka hati dan iman kita untuk dapat belajar sesuatu dari masalah yang kita hadapi, karena itu adalah cara kita untuk dapat mengenal karya Tuhan dengan lebih dekat lagi.
DOA:
Terima kasih, Tuhan, Engkau memberi pelajaran iman melalui
masalah yang kami hadapi, sehingga kami semakin
mengenal Engkau. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama