Keluaran 12:29-42

“Dengan kekuatan tangan- Nya TUHAN telah membawa kita

keluar dari Mesir, dari rumah perbudakan.”

(Keluaran 13:14)

Menurut tradisi Cina kuno, setahun sekali, yakni pada malam tahun baru Imlek, monster Nian akan keluar untuk mencari mangsa. Penduduk desa meyakini bahwa monster Nian takut pada bunyi yang nyaring dan warna merah. Maka, selain menyalakan petasan, penduduk desa juga menempelkan “kertas merah” di kedua sisi pintu untuk mengusir monster tersebut. Setelah melewati malam yang menakutkan itu, orang-orang akan saling mengucapkan “Gongxi gongxi” yang berarti “Selamat-selamat,” karena selamat dari serangan monster Nian.

Teens, peristiwa Paskah merupakan peristiwa lolosnya umat Israel dari pembunuhan malaikat maut. Tuhan akan melanda Mesir dan membunuh setiap anak sulung, baik manusia maupun hewan. Agar Israel selamat, maka Tuhan memerintahkan Israel untuk menyembelih anak domba jantan yang tidak bercela, dan membubuhkan darahnya pada tiang pintu rumah setiap orang Israel menjadi tanda yang akan menyelamatkan Israel dari maut (Kel. 12:23). Kematian anak sulung di seluruh Mesir, akhirnya memaksa Firaun untuk melepaskan Israel bahkan mendesak mereka untuk pergi saat itu juga. Israel harus bergegas. Tidak ada waktu untuk memasak sehingga mereka harus memakan roti yang tidak beragi. Mesir berkabung dan ketakutan; takut mati. Mereka ingin selamat. Karena itu, mereka memberikan apa pun yang diminta umat Israel, asal mereka pergi dari Mesir. Kematian pada pihak Mesir, menjadi kelepasan pada pihak Israel. Inilah sebab, mengapa Paskah menjadi peristiwa penting bagi bangsa Israel; Paskah adalah hari pembebasan Israel dari perbudakan Mesir (Kel. 12:41-42).

Teens, Paskah Israel adalah merayakan karya keselamatan Allah yang membebaskan Israel dari perbudakan Mesir. Paskah Kristen adalah merayakan kebangkitan Kristus yang memerdekakan kita dari perbudakan dosa (Yoh. 8:36).