Ibrani 12:1-3

Ingatlah selalu Dia yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu … supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.

(Ibrani 12:3)

Mengidolakan seseorang adalah suatu hal yang wajar. Banyak anak muda yang mengidolakan tokoh terkenal atau orang terdekat yang sangat berdampak bagi hidupnya. Sikap dan nilai- nilai hidup para idola tersebut memberikan motivasi bagi kita untuk ikut melakukannya. Mungkin juga, suatu kali saat kita sedang menghadapi kesulitan dan tak bersemangat, kita akan meminta nasihat darinya.

Penulis Surat Ibrani menggunakan metafora perlombaan dalam menjelaskan perihal iman. Setiap orang percaya digambarkan sebagai orang yang sedang berada dalam sebuah perlombaan. Berada di dalam sebuah perlombaan tidaklah selalu nyaman. Peserta perlombaan harus tetap konsisten untuk bergerak hingga akhir. Motivasi dalam mengikuti perlombaan sangat penting untuk menolong setiap kontestan menghadapi kesulitan yang ada. Perlombaan tersebut adalah sebuah gambaran dalam mempertahankan iman.

Youth, seberapa besar kita termotivasi untuk terus mempertahankan iman di tengah kesulitan hidup kita? Alangkah indahnya jika yang betul-betul kita idolakan dan menjadi sumber motivasi itu adalah Tuhan Yesus yang kita teladani nilai-nilai hidup-Nya. Kehidupan beriman kita bukanlah suatu perjalanan yang mudah untuk dijalani. Selalu ada halangan dan godaan yang menyela di depan kita, terutama saat jangkauan relasi kita semakin luas. Di saat kita menghadapi kesulitan, maka Dia lah yang kita cari untuk membuat kita terus konsisten bergerak maju, dan bertekun menanggung beban dalam menjalani hidup kita. Ingatlah akan Dia dan janganlah berputus asa.

1. Perlombaan apa yang sedang dibicarakan oleh penulis Surat Ibrani?
2. Tantangan apa yang membuat anak muda mengalami kesulitan dalam mempertahankan iman?

Pokok Doa: Kaum muda menjadikan Yesus sebagai sumber motivasi hidupnya.