Efesus 4:29

Janganlah perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh anugerah.

(Efesus 4:29)

Di sebuah sekolah menengah, ada seorang siswa bernama Tania yang dikenal karena kelembutannya. Tania adalah murid yang pandai dan selalu bersikap baik kepada semua orang. Namun, Tania merasa sedih karena beberapa temannya sering mengolok-oloknya dengan kata- kata yang menyakitkan. Mereka tidak menyadari betapa dalam dampak dari kata-kata mereka pada Tania. Mereka tidak menyadari bahwa kata-kata yang dipakai untuk mengolok-olok membuat Tania merasa tidak berharga.

Efesus 4:29 menekankan pentingnya menjaga kata-kata yang keluar dari mulut kita. Perkataan kotor, yang bisa berarti kata-kata kasar, hinaan, atau hal- hal yang tidak membangun, seharusnya tidak diucapkan oleh orang percaya. Kita seharusnya menggunakan kata-kata yang baik dan positif, yang dapat membangun orang lain. Tujuan dari perkataan yang baik adalah agar mereka yang mendengarnya mendapat kasih karunia atau berkat. Jadi, tidak semua hal perlu diucapkan. Kita harus berbicara pada waktu yang tepat dan dengan cara yang tepat.

Teens, kata-kata kita memiliki kekuatan dan dampak besar. Kita harus selalu berusaha menggunakan kata-kata yang membangun dan membawa kebaikan kepada orang lain serta menghindari ucapan yang merusak atau tidak pantas. Kadang kita tidak peka terhadap perkataan yang keluar dari mulut kita. Ucapan bercanda mungkin ditangkap dalam pesan dan kesan yang berbeda. Di sinilah pentingnya batasan verbal dalam pergaulan. Jika seseorang mengatakan sesuatu yang menyakitkan, jangan takut untuk menyampaikan bahwa kata-kata tersebut tidak pantas dan menyakiti perasaanmu. Menetapkan batasan verbal berarti mengkomunikasikan dengan jelas apa yang bisa diterima dan apa yang tidak. Kata-kata yang tepat dapat menjadi saluran berkat.