17
Mar

BERANI MENGAKU SALAH

Ayub 42:1-6

Oleh karena itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.

(Ayub 42:6)

 

 

 

Stefi mendatangi Kiki. Ia sebenarnya malu, tapi ia dihantui perasaan bersalah. Ia pun mengaku telah mengambil kotak pensil Kiki. Ia meminta maaf dan mengembalikan kotak pensil itu. Kiki senang karena Stefi berani mengakui kesalahannya.

 

Adik-adik, mari kita baca Ayub 42:1-6! Pak Ayub adalah seorang yang berjiwa besar dan berani mengakui kesalahannya. Ia sadar dan malu mengingat segala perkataannya bahwa Allah tidak adil kepadanya. Ia menyesal dan duduk dalam debu dan abu. Sebelumnya ia mencari-cari Allah. Lalu ia bertemu langsung dengan Allah, yang sudah lama ia nanti-nantikan. Allah memperkenalkan diri sebagai pencipta bumi dan segala isinya. Allah berbicara langsung ke- padanya. Perjumpaan ini semakin mendekatkan dirinya dengan Allah. Ia merendahkan dirinya dan menyesali kesalahannya. Ia berjiwa besar mengakui bahwa ia bersalah di hadapan Allah.

 

Adik-adik, yuk meneladani Pak Ayub. Ketika berbuat salah atau dosa, beranilah mengakuinya. Mintalah pengampunan dari Allah. Allah pasti mengampuni umat-Nya.

 

 

Doa:    Bapa yang di surga, ampuni dosa dan kesalahanku di hadapan-Mu.

            Dalam nama Tuhan Yesus, aku berdoa. Amin.

Multiple Ajax Calendar

March 2025
S M T W T F S
« Feb   Apr »
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama