Ezra 1:1-11

Pada tahun pertama pemerintahan Kores, raja Persia, TUHAN menggerakkan hati Kores, raja Persia itu, agar firman TUHAN yang diucapkan oleh Yeremia digenapi….

(Ezra 1:1)

 

 

 

Dalam kehidupan beragama di dunia ini, ada pemahaman yang berlaku umum yakni bahwa allah, ilah, dewa, atau tuhan dari suatu agama itu hanya akan memakai orang atau umat dari agama tersebut sebagai alat bagi para penganutnya. Eksklusivitas adalah salah satu ciri dalam beragama.

 

Umat Israel dibuang oleh TUHAN ke Babel selama 70 tahun. Yang menjadi persoalan utama bagi umat Israel bukanlah apakah mereka hidup nyaman atau sengsara di negeri orang, melainkan bahwa mereka tak dapat beribadah kepada TUHAN di Yerusalem. Bagi umat Israel, tidak dapat beribadah di Yerusalem adalah persoalan yang sangat besar. Ibadah di tempat lain bahkan dianggap bukan ibadah. Menyembah TUHAN harus di Yerusalem. Israel dibawa ke pembuangan di Babel karena TUHAN, lalu mereka kembali ke Yerusalem pun karena TUHAN. Melalui Kores yang digerakkan hatinya oleh TUHAN, umat Israel dibebaskan dan kembali ke Yerusalem. TUHAN dapat memakai siapa pun untuk menjadi alatnya, baik untuk menghukum atau membebaskan.

 

Youth, hari ini kita belajar bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang dapat memakai siapa pun. Itu artinya kita tidak dapat mengatur Tuhan untuk bertindak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Kita tidak dapat membatasi Tuhan untuk memakai siapa saja yang akan diutus-Nya sebagai alat. Ini tidak boleh dipahami bahwa Tuhan memperalat siapa saja demi tujuan-Nya. Menjadi alat di tangan Tuhan berarti dipakai untuk kebaikan bersama yang lebih luas. Kita dapat dipakai Tuhan bagi kebaikan orang lain yang berbeda iman dari kita, sama seperti Tuhan memakai orang lain demi kebaikan kita.

 

 

 

1. Mengapa Tuhan memakai Kores?
2. Apa yang menghalangi kita untuk berbuat baik pada sesama?

 

 

Pokok Doa: Untuk semua pembawa perdamaian.