Amsal 3:5-6

Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri.

(Amsal 3:5)

Glen dan Brian adalah pengurus OSIS bidang peribadatan. Mereka sedang mempersiapkan ibadah akhir bulan sekolah mereka. Ada kebiasaan Brian yang menarik, setiap kali sebelum memilih lagu, Brian selalu berdiam sejenak. “Apa yang kamu lakukan Brian?” tanya Glen kepada Brian. Brian menjawab, “Aku berdoa meminta perkenan Tuhan atas lagu yang hendak aku pilih. Aku nggak mau memilih lagu hanya karena aku suka atau karena aku ingin menyanyikan lagu itu. Lagu itu akan dinyanyikan oleh semua siswa untuk memuji Tuhan, jadi penting untuk memohon petunjuk Tuhan.”

Apa yang dilakukan oleh Brian sangat relevan dengan nasihat dalam Kitab Amsal yang kita baca hari ini. Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri (ay. 5). Ketika kita salah mengambil pilihan dalam kehidupan maka akan ada dampak besar yang memengaruhi masa depan kita. Namun terkadang kita berpikir bahwa diri kita cukup pintar untuk menangani berbagai tantangan hidup. Sikap mengandalkan TUHAN perlu terwujud dalam setiap laku sehingga Ia akan meluruskan jalan yang kita pilih (ay. 6). Saat memilih jurusan studi, memilih pertemanan, dan banyak keputusan lainnya, kita perlu melibatkan Tuhan. Sehebat apa pun strategi dan analisis manusia, tetap masih banyak misteri yang manusia tidak pahami. Hanya Tuhan yang memiliki otoritas dan kuasa. Dia berdaulat atas segala sesuatu dan mengendalikan segala sesuatu.

Teens, kepintaran bisa membuat kita mampu mengambil keputusan sendiri. Orang yang sungguh-sungguh mengenal Tuhan akan menyadari keterbatasan dirinya. Hikmat ini akan membuatnya selalu meminta petunjuk Tuhan. Saat memilih lagu, Brian meminta petunjuk Tuhan. Seharusnya dalam pilihan besar dalam hidup, kita pun selalu melibatkan Tuhan dan tidak mengandalkan pengertian kita sendiri.