Amsal 2:1-22

Karena hikmat akan masuk ke dalam hatimu dan pengetahuan akan menyenangkan jiwamu.

(Amsal 2:10)

Dalam melakukan sesuatu, biasanya kita berpikir mengenai keuntungan yang akan didapat. Kalau tidak ada untungnya mengapa harus diperjuangkan? Mengapa harus ikut kegiatan ekstra kurikuler kalau tidak ada gunanya? Mengapa belajar kimia kalau nanti tidak dipakai juga saat bekerja? Ada banyak hal yang enggan kita lakukan kalau kita tidak tahu apa keuntungan yang akan didapat saat melakukan hal itu.

Keuntungan apa yang kita dapat jika kita memiliki hikmat? Kitab Amsal hari ini menyebutkan keuntungan dari memiliki hikmat bagi kehidupan. Keuntungan memiliki hikmat adalah ia akan memelihara dan menjaga kehidupan kita (ay. 11). Penjagaan dan pemeliharaan itu akan menghindarkan kita dari orang-orang atau tindakan-tindakan yang jahat, licik, amoral, dan perbuatan dosa lainnya (ay. 12-19). Semua akan kita peroleh jika kita sungguh-sungguh bersemangat untuk memperoleh hikmat. Bacaan hari ini memakai frasa “jikalau engkau” yang diulang sampai tiga kali (ay. 1, 3, 4). Penulis Amsal ingin agar kita menerima dan menyimpan seluruh perkataannya secara serius di dalam hati. Kata “berseru”, “mencari” dan “mengejar” (ay. 3-4) menegaskan bahwa dalam memperoleh hikmat harus didasari kesungguhan. Memiliki hikmat adalah cara yang ampuh untuk menjaga diri kita supaya tidak hanyut dalam arus dunia. Penulis Amsal menasihatkan kita supaya hidup di jalan yang baik dan benar, bersikap jujur dan tidak bercela (ay. 20-21). Saat kita mampu memelihara kehidupan yang kudus di hadapan TUHAN dan tidak ikut arus dunia maka kita akan lebih peka terhadap suara TUHAN. Saat kita peka terhadap suara-Nya, maka kita akan semakin dekat dan takut akan TUHAN serta memiliki hikmat.

Teens, derasnya godaan dunia harus dikalahkan dengan derasnya gairah kita untuk mendekat kepada Tuhan. Kesungguhan mencari Tuhan akan membawa kita pada keuntungan memiliki hikmat dari Tuhan.