Bacaan: Mazmur 56

… maka aku boleh berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan.

(Mazmur 56:14)

Pernahkah Sahabat Senior merasa takut dan cemas? Pernahkah merasa gentar akan masa depan, baik itu terhadap penderitaan atau kematian? Jika perasaan itu ada, sesungguhnya Sahabat Senior tidak sendirian. Hal itu memang sudah menjadi bagian dari pengalaman hidup manusia sejak dulu kala. Pengalaman yang sama diungkapkan oleh pemazmur.

Mazmur ini adalah nyanyian ungkapan iman ketika Raja Daud ditangkap oleh orang Filistin di Gath. Berada di tengah-tengah musuh, dalam keadaan tak berdaya, dan nyawa seakan ada di tangan belas kasihan musuh, adalah situasi yang menyesakkan. Namun, Sang Pemazmur meletakkan harapan hidupnya hanya kepada Allah. Ia percaya, di hadapannya ada kuasa Allah, yang memberinya cahaya kehidupan. Cahaya itu adalah sebuah harapan akan kehidupan kekal

bersama Allah.

Sahabat Senior, adalah manusiawi apabila kita memiliki kecemasan atau ketakutan akan hari esok, atau terhadap penderitaan dan kematian. Namun, yang terpenting adalah apa yang kita lakukan di saat perasaan seperti itu datang. Apakah kita dilumpuhkannya, ataukah kita berserah diri kepada Allah? Di dalam kecemasan dan ketakutan- ketakutan kitalah, diperlukan iman kepada Tuhan Allah. Percayalah, Dia ada berjalan di belakang kita dan memberikan cahaya untuk jalan hidup kita. Sekarang dan untuk selama-lamanya.

DOA:

Ya Tuhan, kami percaya bahwa di dalam kecemasan dan ketakutan-ketakutan kami, ada tuntunan cahaya-Mu. Amin.