TUBUHKU BISA LEMAH, TAPI TIDAK IMANKU
Roma 4:17-20
Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia menyadari bahwa tubuhnya sudah seperti mati …
(Roma 4:19)
Lukas sedang bermain bersama Didi, ketika Rino datang. Lukas diam-diam memperhatikan kaki Rino. Rino adalah kakak sepupu Didi, kaki kanannya pincang. “Memang kakiku pincang, tapi hatiku baik,” kata Rino, seraya merangkul dan menggelitik Didi. Lukas lega karena Rino tidak tersinggung.
Adik-adik, terkadang, orang yang memiliki kekurangan fisik akan menilai dirinya lemah dan merasa rendah diri. Tetapi ada juga orang yang seperti Abraham. Ada apa dengan Abraham? Mari kita membaca Roma 4:17-20. Ketika Abraham dijanjikan Allah akan menjadi bangsa yang besar, tubuhnya sudah tua dan lemah. Namun bagaimanakah sikap Abraham? Ternyata dia percaya janji Allah itu. Tubuhnya memang lemah, tetapi imannya tidak. Imannya kokoh. Dia percaya, apa yang dijanjikan TUHAN, pasti akan dipenuhi-Nya.
Adik-adik, masing-masing dari kita memiliki kekurangan dan kelemahan. Namun, janganlah hal itu melemahkan iman kita, dan meng- halangi kita untuk bersukacita di dalam Tuhan.
Doa: Bapa di surga, janganlah kekurangan dan kelemahanku menjadikan imanku lemah.
Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama