Yeremia 36:11-26

Baik raja maupun pegawainya yang mendengarkan segala perkataan itu tidak merasa takut dan tidak mengoyak pakaiannya.

(Yeremia 36:24)

 

 

 

 

Ada seorang pemuda yang bekerja di sebuah perusahaan. Perusahaan ini memiliki program pendampingan khusus untuk pegawai yang berbuat kesalahan. Mereka yang berbuat kesalahan tidak langsung diberhentikan dari pekerjaannya begitu saja, melainkan dibina agar bisa menyadari kesalahannya dan tidak melakukannya lagi. Namun sayangnya, kebijakan lembaga ini malah dipermainkan oleh sang pemuda. Ia berulang kali melakukan kesalahan dan tidak mau memperbaikinya karena selalu merasa tidak bersalah. Akhirnya pemuda ini diberhentikan dari pekerjaannya dengan tindakan yang keras dan tegas.

 

Tindakan keras dan tegas TUHAN berikan kepada Raja Yoyakim dan seluruh pegawainya karena mereka tidak mau bertobat dan menyatakan penyesalan mereka. Peringatan Allah yang tegas dinyatakan melalui perkataan Nabi Yeremia melalui tulisan Barukh. Saat peringatan ini dibacakan, Raja Yoyakim dan seluruh pegawainya tidak mau mendengar maupun bertobat. Mereka merasa tidak bersalah dan membakar surat yang berisi perkataan Nabi Yeremia itu. Allah menyuruh Nabi Yeremia kembali menyampaikan perkataan-Nya. TUHAN menyatakan bahwa tindakan Raja Yoyakim akan mendatangkan hukuman yang jauh lebih berat. Hukuman itu begitu tegas, bahkan memuat tentang kematian dan kondisi mayat Raja Yoyakim kelak. Sungguh mengerikan.

 

Youth, tak dapat dibayangkan penghukuman Tuhan yang begitu keras dan tegas untuk setiap orang yang sudah mendengar peringatan-Nya tetapi tak mau bertobat. Jika hari ini kita mendengar peringatan-peringatan-Nya yang lembut dalam hati kita, mari segera bertobat dan tinggalkan segera jalan hidup kita yang tak menyenangkan hati-Nya, selagi masih ada waktu dan kesempatan yang Tuhan beri. Dengarkan dan bertobatlah segera!

 

 

 

1. Bagaimanakah sikap Raja Yoyakim ketika mendengar pembacaan tulisan Yeremia?
2. Apa yang menyebabkan manusia sulit menerima teguran dan bertobat?

 

 

Pokok Doa: Mendengar teguran dan mau bertobat.